Senin, 04 Juni 2012

Pertemuan singkat


                 Di tengah keramaian aku merasa sedikit bosan. Saling singgung, tak tentu bau apa yang ku cium saat itu. Pandanganku tak tentu. Sesekali aku tengok kanan,kiri,depan,sampai belakang. Aku tak menemukan sesuatu yang bisa membuat mood bosanku menjadi lebih baik. Tak ada hal lain yang ku lakukan selain melirik sana sini. Aku bahkan lelah memutar pandanganku. Sampai akhirnya aku melihat seorang photographer yang tengah sibuk mengambil gambar sana sini dan mengoprek kameranya itu.
                Awalnya aku tak memperduliakan dia,  karna ku pikir dia hanya seorang photographer biasa. Tapi dugaanku salah. Mungkin aku bisa katakan bahwa aku tertarik padanya. Entah angin apa yang bisa membuatku mengatakan seperti itu, tapi semakin aku memperhatikannya, aku semakin ingin mengetahui detail siapa dirinya. Sebanyak mungkin pertanyaan bersarang di kepalaku. Sesekali aku ingin menghampirinya dan mengatakan itu, tapi sulit. Hmmmmm -,-
                Siapa ya namanya? Umurnya berapa? Rumahnya dimana? Boleh minta nomer hp nya? Apa alamat twitternya? Apa yg bikin dia tertarik sm photographer? Dan yang terpenting ‘udah punya pacar belum?’. HAH? Seriuskah aku berkata seperti itu? Sadar ga sadar ini memang keluar dari mulutku.
                Dia menoleh ke arahku. Asyiiiiikkk ternyata dia juga melihatku walau mungkin hanya sebuah kebetulan, tapi tak  apa aku sedikit merasa senang. Sambil sedikit kegirangan aku menghampiri sebuah kursi dekat panggung hiburan. Aku coba memfokuskan mataku padanya. Aku kagum saat dia mengambil gambar disekelilingnya menggunakan kameranya. Dia terlihat manis, dia keren, dan dia berwibawa.
                Handphone ku berbunyi. Nada sms membuatku mengalihkan pandangan. Aku sibuk membalas sms temanku. Setelah selesai aku simpan handphoneku di saku celana dan aku kembali melirikkan mataku kearah seorang photographer tadi. Tapi dia tak ada, kemana dia? Sial. Gara gara handphoneku ini aku kehilangan jejaknya. Aku putar mataku kearah sebelah kursiku. Dan tau apa? Hihi si photographer itu sedang sibuk mengoprek kameranya sambil bersandar di kursi sebelahku. Sontak aku merasa bahagia duduk di sebelahnya. Dia juga sesekali melirik ke arahku. Jujur aku ingin menyapanya, aku ingin bertanya padanya tentang apa yang tadi sudah aku pikirkan, tapi aku terlalu malu untuk mengatakannya. Hufttt :(
                Waktu sudah menunjukkan pukul 15.20. itu artinya sudah saatnya aku harus pulang kerumahku. Yaaah belum sempat berkenalan dengannya tapi waktu yang harus memisahkan. Aku tak bisa berbuat apa apa lagi. Aku tak bisa menyuruhnya untuk ikut denganku. Huh lagi lagi aku harus kehilangan jejaknya, tapi bukan hanya sekejap melainkan beberapa hari, minggu bahkan berbulan-bulan. Aku hanya berharap dalam hatiku, semoga aku bisa di pertemukan kembali dengannya. Aku tahu ini petemuan terlalu singkat untukku, tapi aku tak bisa memungkiri bahwa aku BENAR BENAR MENYUKAINYA. Tuhan aku harap kau mau berbaik hati padaku. Mempertemukan pertemuan singkat ini menjadi pertemuan yang abadi suatu saat nanti walau jarak dan waktu yang harus memisahkan ini :’)

Thank for reading. Please comment guys :)