Selasa, 24 Juli 2012

Aku Cuma mau kamu tunjukin!


Teruntuk kamu! Aku ingin bertanya padamu? Apa kamu bahagia memiliki aku? Eitsss memiliki hati dan cintaku yah bukan memilikiyang lain dari diriku. Jawab! Apa kamu merasa aku ini spesial dalam hidupmu, sekarang.

Setiap kali aku menanyakan hal itu padamu kenapa jawabanmu hanya mengangguk saja. Apa kamu tiba tiba bisu ketika aku menanyakan hal itu? apa kamu merasa tak perlu menjawabnya, karna pertanyaanku hanya pertanyaan bodoh yang sama sekali tak penting. Entahlah, kadang aku selalu menerka hal buruk tentang dirimu, tapi berusaha ku tepis. Aku tak mau terus menerus berfikir buruk tentang dirimu. Kamu lelaki kesayanganku kedua setelah ayahku. Tentu aku sangat ingin kamu selalu berada di dekatku, seperti ayahku yang selalu sempat memanjakanku setiap kali ia pulang kerja. Selelah apapun ayah, ia selalu bisa membuat garis senyuman di wajahku. Aku menganggapmu bagian dari hidupku. Kamu bisa membuatku bahagia, sedih, kecewa, takut dan banyak hal lainnya. Jujur saja, kamu adalah hero kedua setelah ayahku. Kamu tak perlu takut posisimu akan tergantikan oleh lelaki lain karna aku sangat menyayangimu. Percayalah. Pegang omonganku, aku ini bukan perempuan yang hanya pintar bicara saja. Aku selalu menganggap apa yang keluar dari mulutku adalah bisikan dari hatiku.

Sekarang kutanya balik padamu. Apa kamu juga menganggapku perempuan kesayanganmu setelah ibu dan kakakmu? Ku harap iya. Ku harap tak ada perempuan lain yang mengisi hatimu saat ini kecuali ibu dan kakakmu. Pertanyaan dan harapanku itu tak pernah hilang dari otakku. Aku selalu ingin kamu menjawabnya, bukan hanya sekedar mengangguk tanpa melakukan respon lainnya. Bukan hanya terus menjalani hubungan ini dengan cinta yang tak pernah kamu tunjukkan padaku. Kamu bilang kamu lelaki. Lelaki itu gentle, bukan pecundang! Masa perempuan saja bisa memberikan kepercayaan padamu, sedangkan kamu tidak? Mana nyalimu? Aku menganggapmu lelaki hebat setelah ayahku. Tentu kamu harus gentle seperti ayahku pula.
Sekian bulan kita bersama sama dalam ikatan cinta yang hanya terlontar dari bibir saja, tanpa ada respon selanjutnya dari hati. Ini untukmu! Aku melakukan semuanya dengan hatiku. Bukan dengan anggukan kepala saja sepertimu.

Terkadang aku selalu lelah menagih cinta dari hatimu. Bukannya aku memaksamu, tapi inilah yang namanya pacaran. Sesekali perlu dibuktikan bukan hanya ucapan belaka. Kamu tau bagaimana lelahnya aku ketika menunggu jawaban pertanyaanku tadi? Kamu tau bagaimana lelahnya aku setiap kali aku menunggu kamu menghubungiku dahulu. Kamu tau betapa lelahnya aku ketika kamu tak pernah menepati janjimu. Kamu tau betapa lelahnya aku ketika seringkali kamu menganggapku tak ada saat kamu bersama teman perempuanmu? harusnya kamu sadar! Perasaanku bukan untuk dipermainkan. Perasaanku perlu kamu hargai. Aku ini pacarmu kan? Bukan musuh dedemitmu? Jadi tolong hargai perasaanku saja walau hanya secuil.
Jujur saja. Aku lelah selelah lelahnya orang lelah. Lelah dengan semua sikapmu beberapa bulan terakhir ini. Aku tak pernah bosan dengan sosokmu tapi aku bosan dengan semua perilakumu terhadapku. Apa kamu sekarang merasa bahwa aku tak penting? Apa memang dari dulu? Jika benar kenapa kamu harus mengajakku dan menyeretku dalam rayuan cinta palsumu dulu. Kenapa? Kamu mau mempermainkanku? 
Kenapa terlalu banyak pertanyaan yang hinggap di otakku dan ku pendam dalam hatiku? Kapan kamu bisa mengkonfirmasi semuanya, menjelaskan secara detail pertanyaanku itu. memastikan bahwa kamu memang benar mencintaiku, bukan malah mendiamkanku dalam harapan palsumu ini dengan seribu pertanyaan yang masih menggantung dalam otakku?

dear you, from me
oleh salszayusiffa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar