nafas kehidupan sedikit berbeda
Tak ada lagi dekapan hangat
pun senyummu yang menyayat
pokoknya semua tlah berbeda
tak lagi sama!"
Aku adalah 1 dari sekian banyak wanita yang kau tai-anjingkan diakhir kebahagiaan yang pernah kita susun bersama. Diatas tangis dibalik tawa. Dan kamu adalah alasan terbesarku untuk bisa bertahan menyikapi segala keegoisanmu yang kau lakukan berulang. Aku tak pernah lelah bahkan. Sebab menurutku, jika Tuhan mengembalikanmu padaku, itu artinya ada sesuatu yang ingin Tuhan sampaikan, meski air mata penderitaan sekalipun. Aku ikhlas menangis atas lelah diperlakukanmu seperti ini, seperti uang receh yang kau geletakkan, dan kau ambil ketika kau butuh saja. Semua aku lakukan atas dasar ikhlas, karna mencintaimu.
Dan aku tak pernah berfikir untuk berhenti menguji kesabaranku. Tapi Tuhan ternyata peduli atas sakitku yang kusimpan. Kini kau tlah pergi meski harus menyakiti. Juga tanpa rasa menghargai bahwa aku juga pernah membuatmu tersenyum saat kita bersama :)
Semua mengalir begitu saja, mau tak mau aku harus ikhlas tersenyum tanpamu dan mengisi rutinitas layaknya tak ada perasaan yang tersakiti.
"Sekarang aku bisa apa? mengingatkanmu shalat? makan? mandi? melarangmu pulang larut malam? merokok?"
Sementara aku bukan siapa-siapamu lagi, dan bukan satu-satunya wanita yang dulu sering kau manja. Juga bukan lagi satu-satunya wanita yang kau pinta untuk merubah segala keburukanmu. Semuanya tlah pergi, dan aku harus terbiasa berteman dengan sepi selepas kepergianmu kini. Ku doakan kebahagiaan untukmu dan pasanganmu di setiap lirih doa yang ku sampaikan pada Tuhan. Kelak kau akan menjadi imam bagi wanitamu, dan berhentilah mentai-anjingkan setiap wanita yang pernah mengisi harimu. Sebab mereka hadir untuk membuatmu lebih baik dan menyempurnakan kesetiaan yang selalu kau sisihkan.
Jaga wanitamu, sebab ia akan menjadi ibu dari anak-anakmu kelak.
"Karena wanita adalah perhiasan lelaki yang paling berharga. Menyakitinya sama dengan kau membuat ibumu menangis."
Jaga wanitamu, sebab ia akan menjadi ibu dari anak-anakmu kelak. << setuju! Derajat wanita juga lebih tinggi dari laki-laki.
BalasHapus