Rabu, 30 Oktober 2013

Adakah Kau Mendengar?

Kasih...
Adakah kau mendengar?
Aliran airmata yang menganak sungai?
Rintihan hati yang terlalu mati
Tumpukan kerinduan yang tak terobati
Tentang hati yang pada akhirnya kau lukai

Mungkin kau tak lagi peduli
Tentang aku yang menahan pergi
Sampai berjuang sendiri menelan sepi
Tapi nyatanya kau diam seolah aku sungguh tak berarti
Kau matikan seluruh harapan yang ingin kembali

Adakah kau mendengar?
Di setiap lelap tidur mu yang tenang
Ku sujudkan kening di hadapan Tuhan
Ku tiup berlembar-lembar keinginan
Berlirih menangis melantunkan doa
Untuk kasih kita yang pergi dan tlah tiada

Adakah kau mendengar?
Kala aku merintih tentang kasih yang pergi
Ejaan namamu tak pernah luput ku sebut
Di tengah ribuan doa yang ku lantunkan untuk kita
Maka biarlah aku terus mendoa dan mencinta
Sampai kasih menghampiri dan Tuhan mengamini, suatu saat nanti



Teruntuk kamu-
I miss you so much-
30 Oktober 2013, 4 bulan yang lalu.

Jumat, 25 Oktober 2013

Rapuh

Aku rapuh
Saat sadar, cinta tak lagi menemui kita
Masih terlalu lugu untuk menyadarinya
Bahwa bahagia sudah hilang
tak tercipta dari dirinya

Aku terlalu rapuh
Untuk tak menangisi segala tentangnya
Tentang bahagia yang di tawarkan
Dan perlahan menghilang
Hilang. Semakin hilang. Tak berbekas
Meninggalkan nyawa yang hampir rapuh
Karna ulahnya

Selasa, 22 Oktober 2013

Jika semua tlah berubah

Katanya......

Mencintai itu saling. 


Saling cinta, saling sayang, saling menghargai, saling mengerti, saling jujur, saling nyaman, dan saling lainnya.


Dan bukan cinta, jika yang melakukannya hanya seorang diri, sedangkan cinta di cipta dan di rasa oleh dua insan yang punya tujuan sama, yaitu saling membahagiakan.

Maka ketika pada jalannya, salah satu dari pecandu cinta tlah berubah begitu jauh, berbeda. Masih perlukah di sebut cinta? Dan perlukan bersusah payah untuk mempertahankan? Sedangkan katanya "cinta bukan paksaan".


Minggu, 06 Oktober 2013

Tuan, aku mencintaimu

Aku hanya takut mencintaimu dengan kesalahan
Aku takut mencipta amarah di tengah kebahagiaan

Tuan, segala yang kau perlakukan padaku,
Aku masih tetap mencintaimu
Meski logika selalu datang untuk menampar
Aku mengasihimu dengan genap
Tak ada keganjilan yang menghentikannya
Sekalipun tentang waktu juga jarak

Aku tetap mencintaimu
Ku mohon, tinggallah untuk waktu yang lebih lama lagi
Disini, mengumpulkan puing-puing cinta yang perlahan memudar

Aku masih tetap mencintaimu
Bersama lelehan kesakitan hati
atau air mata yang sering melukai pipi
Aku tak tahu apa-apa lagi
Selain selalu ada dan selalu tabah mencintai
Meski terkurung dalam kemarahanmu 
Aku tetap mencintaimu


Jumat, 04 Oktober 2013

Is the reason








Tentang alasan mengapa seseorang bisa jatuh cinta adalah mudah.
Menjadi alasan di setiap simpul senyumnya hingga menjadikannya
tempat teduh untuk tetap tinggal disana, meski riak angin menerjang sekalipun.