Minggu, 06 Oktober 2013

Tuan, aku mencintaimu

Aku hanya takut mencintaimu dengan kesalahan
Aku takut mencipta amarah di tengah kebahagiaan

Tuan, segala yang kau perlakukan padaku,
Aku masih tetap mencintaimu
Meski logika selalu datang untuk menampar
Aku mengasihimu dengan genap
Tak ada keganjilan yang menghentikannya
Sekalipun tentang waktu juga jarak

Aku tetap mencintaimu
Ku mohon, tinggallah untuk waktu yang lebih lama lagi
Disini, mengumpulkan puing-puing cinta yang perlahan memudar

Aku masih tetap mencintaimu
Bersama lelehan kesakitan hati
atau air mata yang sering melukai pipi
Aku tak tahu apa-apa lagi
Selain selalu ada dan selalu tabah mencintai
Meski terkurung dalam kemarahanmu 
Aku tetap mencintaimu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar