Selasa, 09 April 2013

Lantunan kerinduan

Tatapanmu, bolehkah ku jadikan peneduh panas dilapangnya jagat raya ini? Sementara perasaanku dulu pernah kau jadikan wisma untuk terjal yang dangkal lalu kau berlalu lalang sesukamu. Sedang kita hanya pertengahan cerita yang tak pernah bisa menjadi klimaks. Tapi masih adakah pintu disebrang sana untuk kita lewati lagi? Bertatap rindu lalu bersua sebagaimana kau melakukannya kala itu.

Tatapanku adalah hutan; Sekelebat pepohonan merajai tanah, padang biak kenangan bagimu. Bagi segalamu. Sementara hatimu adalah cawan, yang telah terisi penuh oleh sesuatu yang lain, yang sudah ku tebak tak ada sosok mataku.  Tapi sekarang aku masih jadi belantara, di mana kau kuternak sebagai rindu, sebagai kasih, sebagai cahaya, sebagai ingatan, sebagai bentuk apapun yang selalu merombak habis perasaanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar