Rabu, 20 November 2013

Cerita Pagi dan Kopi


Pagi ini hangat. 
Sehangat kecupan mesra mu dari balik layar handphone.
Tercipta dari bulir-bulir embun yang menimpa rambutku di bawah rimbunnya pepohonan belakang rumah. Juga kerinduan yang semakin menumpuk di relung kalbu. Hmmmm nikmatnya.
Mengerenyitkan dahi sambil meneguk panasnya kopi pagi, belakangan menjadi rutinitasku sesaat setelah jarak terlalu angkuh menguji kesetiaan kita. Tapi tenang sayang, aku akan berteman baik dengan jarak dan waktu sampai ia berbaik hati mempertemukan kita di perasaan yang masih sama seperti sekarang, bahkan mungkin lebih.

Kopi ini ku racik semanis mungkin sebagai ganti kehadiranmu yang tak kunjung ada. Meski beberapa orang lebih menyukai menikmatinya dengan rasa yang pahit. Tidak dengan aku, yang merasa sendiri mengulur senyum rindu yang pahit. Karenanya, ku racik agar manis, semanis jarak mengangkuhkan dan mempertemukan kita pada saatnya. 
Aku akan bersabar menunggu mu dari balik waktu, meski rindu ku rasa terlalu manja memukul batin untuk bertemu.


*slurpppppp.......

Manisnya sampai ubun-ubun. Memutar masa silam saat pagi menemui kita duduk berdua di bawah pohon ini. Kamu datang ke rumah mengajakku lari pagi, lalu ku tahan dan ku ajak untuk sebentar menikmati hangatnya mentari pagi yang malu-malu menembus celah dedaunan yang rimbun. Lalu ku buatkan kamu kopi panas. Duduk santai di kursi rotan yang tampak tua. Bercerita tentang cerita semalam saat kamu di marahi mamah mu karena pulang larut malam. Dan kita tertawa bersama menikmati hangatnya mentari yang menembus tulang belulang ini. 
Cerita yang indah................

*new message*

Maaf sayang baru bales.
Aku baru nyampe kampus nih. 
Kamu lagi apa sayang?
Jangan lupa sarapan ya. Inget jaga kesehatan disana, jangan nakal :*
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aku lagi duduk di belakang rumah sambil ngopi unyu nih hehe
Iya siap sayang, aku jaga kesehatan kok. Aku gak akan tega nyakitin diri sendiri tanpa kamu :p
Semangat kuliahnya sayang! :) 
Kalo tugas mu beres, jangan lupa pulang kesini. Aku kangen.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

*new message*

Tanpa kamu ngopi, kamu udah unyu kok sayang :p
Alhamdulillah kalo kamu masih sayang sama diri kamu. Jangan cuma sayang sama aku aja ya hehehe
Semangat biasa sama di semangatin kamu itu rasanya beda loh. Ah andai jarak sedekat doa dan mengamini. Aku peluk kamu pagi ini untuk jadi maskot penyemangatku setiap hari di hari-hari yang tak tahu diri:p
Pokoknya kamu jaga kesehatan, jaga diri, jaga perasaan yang seharusnya masih sama kaya dulu, sampai waktu nyuruh aku meluk kamu tanpa jarak. 
Aku masuk dulu ya, dosennya udah datang. Kalau sudah selesai aku kabarin lagi, manis. I love you more than tomorrow. Selamat pagi :*


Percakapan yang ringan. Mengawali pagi dengan sebersit senyum dan dentuman kebahagiaan di pijakan yang berjarak.
Kamu hangat dan romantis, sayang. Sama seperti kopi buatanku pagi ini. Dan hampir setiap saat aku membutuhkanmu, kamu tak pernah absen untuk membuat suasanaku menjadi baik kembali.

Dan benar katamu, rasanya di beri semangat oleh pacar sendiri memang lebih terasa sensasinya.
Tak hanya kata yang terbaca yang dari balik layar handphone, tapi juga lantunan doa yang berpuisi di dalam hati. Semoga jarak dan waktu ikut mengamini meski tak terlihat. Dan perasaan kita akan tetap sama, bahkan mungkin lebih dari hari ini. Walau tak bertatap juga tak bergenggaman. Tapi inilah cara Tuhan yang indah, tetap melingkari kita di perasaan kasih sayang yang lebih hebat dari mereka yang setiap hari bisa bertemu untuk melepas rindu.

*slurpppppp..............

Tegukan terakhir. 

Sebelum aku beranjak dari kursi tua ini, ada doa yang tulus. Dan mentari malu-malu mengamini dari sinarnya yang menghangatkan semesta.

Cepat pulang sayang. Genapkan perasaan kita lebih dari ini dan lebih lama lagi, sampai Tuhan berkata bahwa kita adalah sepasang kekasih yang telah di ridhoi-Nya untuk menjadi sepasang ibu dan ayah untuk anak kita nanti. Solat berjamaah, dan aku satu shaf di belakangmu. Lalu kita bangun keluarga yang romantis, seromantis mentari pagi dan kopi. Dan buktikan pada jarak dan waktu, bahwa keagungan cinta lebih kuat dari apapun.


Selamat pagi, semesta.

11 komentar:

  1. keren banget tulisannya. bikin senyum-senyum sendiri. hehe
    coba gua dapat pacar kayak gitu ya.
    eh, tapi jgan ldr juga sih
    hehe

    BalasHapus
  2. uyeaaaaa masih pagi dan sudah ada pesan mesra yang masuk hahaha. salam jambaners yaa :D

    BalasHapus
  3. Gua selalu suka baca tulisan yang puitis gini, meskipun kadang agak ngernyitin dahi karena nggak ngerti maksudnya hahaha... tulisan yang bagus!

    BalasHapus
  4. hhaaa terimakasih sudah nyempetin baca :))

    BalasHapus
  5. *nyengir depan leptop* *ngusap iler* *aku gak bisa kaya gitu* *kopinya abis* *terus gak ada sms*

    BalasHapus
  6. Waduhh baca postingan ini merinding sendiri , menyentuh banget kata-katanya dan pasangan romantis :) .

    BalasHapus
  7. keren tulisannya . . .

    salam kenal , , ,

    BalasHapus
  8. duuuh, kereeeen bangeeeeeeeeet, maniiiiiiisss, romantiiiiiiiiiiisss~ :')

    BalasHapus