Jumat, 27 Desember 2013

Capung dan Pohon Mimpinya Part I

Ada cerita di balik nama akun twitternya @Capungketjil loh. Juga tentang nama blognya ini. Cerita ini hanya pikiran luas semata. Silahkan dibaca tapi jangan di percayai, karna ini bukan Tuhan. hehehe

      Jadi, suatu masa, pernah hidup seorang kakek tua di pelataran hutan rimba. Ia hidup seorang diri. Kesehariannya hanya meminta bantuan sang pemilik semesta untuk tetap terus menemaninya sampai akhir hayat. Hidupnya bergantung pada tubuh yang ia miliki, saat itu. Kaki yang membawanya berjalan menyusuri ruang yang curam, matanya yang menelaah tentang kegelapan di balik keindahan, telinganya yang tajam mampu mendengar segala peluh makhluk yang hidup disana, dan tangannya yang mahir menyulap dedaunan menjadi alas lukis. Ya, hobinya adalah melukis. Namun karna ia hidup seorang diri di hutan, dan tak memiliki bekal alat tulis apapun, ia hanya mengandalkan pada dedaunan berdiameter besar yang tumbuh melimpah di dalam hutan, dan ranting pohon yang yang mampu mengeluarkan cairan hitam sebagai tinta.

Pernah saat matahari belum naik dari peraduan, ia terbangun. Kaki yang tiba-tiba membawanya berjalan untuk terus melanjutkan perjalanannya. Gelapnya hutan masih mampu ia telusuri dengan berbekal suara dan cahaya yang kerap kali muncul dari bilik langit. Tangannya dengan cekatan menyingkirkan dedaunan lebat yang menghalangi pandangannya. Ia masih menyusuri hutan dengan tenangnya, tanpa ada perasaan takut sedikitpun.

Di tengah perjalanan, kakek tua itu berhenti. Ia melihat satu cahaya yang bersinar cantik terbang di depan tubuhnya. Dengan rasa penasaran, lalu ia bertanya “Hai cahaya. Bernyawakah engkau?”. Namun cahaya itu tak menjawab pertanyaan sang Kakek. Ia justru terus terbang pelan-pelan menjauh seolah memberi petunjuk jalan pada sang Kakek. Karna rasa penasarannya yang masih meluap, Kakek itupun menurut dan mengikuti kemana cahaya itu terbang.

Minggu, 22 Desember 2013

Selamat hari IBU

Selamat tanggal 22 Desember.

Selamat hari IBU bagi seluruh wanita-wanita hebat seisi semesta ini karna telah sabar menjaga anak-anakmu sampai sejauh ini.

Lalu sebagai anak, sudahkah kalian membuatnya tersenyum setiap hari? Minimal tak menyakiti perasaannya? Hmmm

Hari ini, aku terharu juga malu. Aku ternyata kalah dengan adikku yang paling kecil. Dia jauh-jauh hari sudah mempersiapkan kado istimewa untuk Mama. Memang tak seberapa, tapi maknanya berhasil membuat beliau menitikkan air mata :’)

Sabtu, 21 Desember 2013

Aku malu, Bu.

Aku malu, Ibu.
Aku malu pada ruang kosong yang selalu ku perdayakan.
Pada kegelapan yang menyeruak, juga keheningan yang menyelinap.

Aku malu.
Pada hujan yang terus mengetuk jendela untuk menyudahi sesalku.
Sementara aku masih meronta pada sang waktu untuk tetap menghidupiku.

Aku malu.
Pada airmata yang ku seka sendiri berkali-kali.
Atas kesesalan bahagia yang tak lagi utuh.

Aku malu.
Pada komitmen ku sendiri untuk tak menangisi kepergian siapapun.
Tapi nyatanya, kenyataan datang menampar dan kepergian yang menyisakan luka.

Rabu, 20 November 2013

Cerita Pagi dan Kopi


Pagi ini hangat. 
Sehangat kecupan mesra mu dari balik layar handphone.
Tercipta dari bulir-bulir embun yang menimpa rambutku di bawah rimbunnya pepohonan belakang rumah. Juga kerinduan yang semakin menumpuk di relung kalbu. Hmmmm nikmatnya.
Mengerenyitkan dahi sambil meneguk panasnya kopi pagi, belakangan menjadi rutinitasku sesaat setelah jarak terlalu angkuh menguji kesetiaan kita. Tapi tenang sayang, aku akan berteman baik dengan jarak dan waktu sampai ia berbaik hati mempertemukan kita di perasaan yang masih sama seperti sekarang, bahkan mungkin lebih.

Kopi ini ku racik semanis mungkin sebagai ganti kehadiranmu yang tak kunjung ada. Meski beberapa orang lebih menyukai menikmatinya dengan rasa yang pahit. Tidak dengan aku, yang merasa sendiri mengulur senyum rindu yang pahit. Karenanya, ku racik agar manis, semanis jarak mengangkuhkan dan mempertemukan kita pada saatnya. 
Aku akan bersabar menunggu mu dari balik waktu, meski rindu ku rasa terlalu manja memukul batin untuk bertemu.

Rabu, 30 Oktober 2013

Adakah Kau Mendengar?

Kasih...
Adakah kau mendengar?
Aliran airmata yang menganak sungai?
Rintihan hati yang terlalu mati
Tumpukan kerinduan yang tak terobati
Tentang hati yang pada akhirnya kau lukai

Mungkin kau tak lagi peduli
Tentang aku yang menahan pergi
Sampai berjuang sendiri menelan sepi
Tapi nyatanya kau diam seolah aku sungguh tak berarti
Kau matikan seluruh harapan yang ingin kembali

Adakah kau mendengar?
Di setiap lelap tidur mu yang tenang
Ku sujudkan kening di hadapan Tuhan
Ku tiup berlembar-lembar keinginan
Berlirih menangis melantunkan doa
Untuk kasih kita yang pergi dan tlah tiada

Adakah kau mendengar?
Kala aku merintih tentang kasih yang pergi
Ejaan namamu tak pernah luput ku sebut
Di tengah ribuan doa yang ku lantunkan untuk kita
Maka biarlah aku terus mendoa dan mencinta
Sampai kasih menghampiri dan Tuhan mengamini, suatu saat nanti



Teruntuk kamu-
I miss you so much-
30 Oktober 2013, 4 bulan yang lalu.

Jumat, 25 Oktober 2013

Rapuh

Aku rapuh
Saat sadar, cinta tak lagi menemui kita
Masih terlalu lugu untuk menyadarinya
Bahwa bahagia sudah hilang
tak tercipta dari dirinya

Aku terlalu rapuh
Untuk tak menangisi segala tentangnya
Tentang bahagia yang di tawarkan
Dan perlahan menghilang
Hilang. Semakin hilang. Tak berbekas
Meninggalkan nyawa yang hampir rapuh
Karna ulahnya

Selasa, 22 Oktober 2013

Jika semua tlah berubah

Katanya......

Mencintai itu saling. 


Saling cinta, saling sayang, saling menghargai, saling mengerti, saling jujur, saling nyaman, dan saling lainnya.


Dan bukan cinta, jika yang melakukannya hanya seorang diri, sedangkan cinta di cipta dan di rasa oleh dua insan yang punya tujuan sama, yaitu saling membahagiakan.

Maka ketika pada jalannya, salah satu dari pecandu cinta tlah berubah begitu jauh, berbeda. Masih perlukah di sebut cinta? Dan perlukan bersusah payah untuk mempertahankan? Sedangkan katanya "cinta bukan paksaan".


Minggu, 06 Oktober 2013

Tuan, aku mencintaimu

Aku hanya takut mencintaimu dengan kesalahan
Aku takut mencipta amarah di tengah kebahagiaan

Tuan, segala yang kau perlakukan padaku,
Aku masih tetap mencintaimu
Meski logika selalu datang untuk menampar
Aku mengasihimu dengan genap
Tak ada keganjilan yang menghentikannya
Sekalipun tentang waktu juga jarak

Aku tetap mencintaimu
Ku mohon, tinggallah untuk waktu yang lebih lama lagi
Disini, mengumpulkan puing-puing cinta yang perlahan memudar

Aku masih tetap mencintaimu
Bersama lelehan kesakitan hati
atau air mata yang sering melukai pipi
Aku tak tahu apa-apa lagi
Selain selalu ada dan selalu tabah mencintai
Meski terkurung dalam kemarahanmu 
Aku tetap mencintaimu


Jumat, 04 Oktober 2013

Is the reason








Tentang alasan mengapa seseorang bisa jatuh cinta adalah mudah.
Menjadi alasan di setiap simpul senyumnya hingga menjadikannya
tempat teduh untuk tetap tinggal disana, meski riak angin menerjang sekalipun.


Jumat, 20 September 2013

Selamat Sukses

Guys...
Bisa di bilang ini latepost, hehehe
Gak panjang gak lebar lah, cuma mau bersyukur atas kelulusan gue. Kelulusan apa? Alhamdulillah gue rampung menyelesaikan sekolah gue dengan program D2 di jurusan Desain Grafis. Sekali lagi Alhamdulillah, walaupun cuma D2, tapi gue bangga karna gue akhirnya bisa mencoba berkecimpung di dunia desain yang gak gue paham dan gak gue minati sama sekali (waktu dulu). Sekarang? Sekarang alhamdulillah gue bisa jatuh cinta sama dunia desain ini :))



Happy Graduation............
Thankyou for everyone, finally I can complete my studying, and I hope we can be success.

Selasa, 17 September 2013

Benar dan salah itu beda tipis

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Gue mau sharing sama kalian yang baca postingan gue kali ini. Postingan kali ini sifatnya 'mengemukakan pendapat', eits tapi bukan untuk bertengkar. Dan mungkin postingan absurd ini akan berbuntut panjang. Hem, jangan lupa baca dan komen yah biar sama-sama memperbaiki. Dan satu lagi, bukan maksud menggurui loh, gue juga sama-sama ada di ladang yang salah :)

Jadi gini, bro. 
Soal hidup semua manusia pasti melakukan kesalahan kan? Lantas salahkah bagi mereka yang perlahan mulai sadar dan mencoba memperbaiki? Nggak kan? 
Contohnya;
ada seorang cowok pembohong yang suka mainin cewek. Dulu, dan mungkin berkali-kali dia melakukan kesalahan itu ke semua cewek yang saat itu menjadi pacarnya. Lalu sekarang, ketika misalkan dia sudah mendapat pencerahan dari Allah dan bilang 'insyaallah gue mau berubah, gue gak akan kecewain lo kaya dulu lagi', terus kenapa semua cewek dengan mudahnya men-judge dengan kata 'BOHONG'? Kenapa? Padahal dia bukan Tuhan yang memberi pencerahan atas apa yang telah di dapat cowok tadi, kan? Dia gak tau juga kan bagaimana isi hati orang itu?. Next, ada yang berpendapat 'Namanya juga pembohong, sekali pembohong ya tetap pembohong'. Apa dia pantas berucap seperti itu, sementara dia juga melakukannya berkali-kali tanpa di sadari.

Senin, 09 September 2013

#IAMUNITED

Halooo. Selamat wisudaaaa *loh
Tes tes tes. Ada yang beda kali ini sama postingan gue. Apa apa? Bukan tentang sesuatu yang puitis kaya biasanya loh, muehehe kali ini gue mau ngepost tentang klub bola kesukaan gue. Apa coba ayo tebak apa? Yang bisa jawab gue kasih gocap. Eh tapi sayangnya kalian gak usah jawab sih, soalnya langsung detik, menit, jam dan hari ini juga mau gue beberin semuanya (gosip kali). 

Klub sepak bola yang menurut gue spekta dan bikin gue tiba-tiba jatuh cinta ini adalah klub bola asal Inggris, asuhan Opa Sir Alex Ferguson (eh itu dulu, sekarang David Moyes). Yap, adalah Manchester United atau Man United atau lebih sering di sebut MU ini adalah satu-satunya klub bola yang bikin gue jatuh cinta sama warna merah (apa hubungannya....). Tapi emang bener. Gue itu sebenernya biasa-biasa aja sama warna merah, tapi semenjak tv di rumah gue menjadi kekuasaan bokap di kala MU lagi main, gue jadi suka sama warna merah. Apalagi di kombinasiin sama permainannya. Beuuuuh. Padahal awalnya gue jengkel banget tuh, tapi karna gocekan permainannya *ceileh, gue jadi jatuh cinta sama klub papan atas di Inggris ini. Permainannya keren loh. Gak kalah keren sama yang mainnya. Apalagi yang nontonnya hehe.

Rabu, 04 September 2013

Ketika, menemuiku tlah usang


Tentang kepergian...
Aku laksana dedaunan yang kering, hampir tertampar angin
Di kerumuni batang besar yang berjejer, aku ada.
Masih setia diam disitu, sekedar menunggu mu kembali pulang
disini, di tempat kita memulai cerita
walau tak bertahan, telah musnah di makan cahaya

Kadang aku bosan
desir waktu selalu menemuiku menampar diriku sendiri
bukan karna penyesalan
hanya karna aku bodoh tlah mengijinkan kepergian datang

Dan ketika remang cahaya tlah redup,
 senja datang, aku masih disitu
kemudian ia bertanya 
'Masih sanggupkah kau menunggunya pulang? Sementara kedatangan tak pernah menemuimu'

'Aku akan tetap disini sampai tamparan ini berhenti, 
dan tubuhku akan usang di makan waktu'

Senin, 02 September 2013

Melepaskan Demi Kebahagiaan

Maaf, sepertinya semua tak lagi sama
Semua harus hangus di dekap perilaku kita yang tlah berbeda
Maaf, aku harus melepas genggamanku denganmu
Sebab tujuan kita sudah tak seperti dulu

Kita memang saling mencintai tapi itu di masa lalu
Saling ingin memiliki tapi hanya keinginan semu
Saling ingin membahagiakan tapi yang terjadi hanya tangis pilu
Saling ingin hidup bersama tapi hanya mimpi kelabu

Selasa, 27 Agustus 2013

Apa harus seperti ini?

Pernahkah rinduku terbaca olehmu? tidak
Pernahkah rasa sayangku terbalas olehmu? tidak
Pernahkah pengorbananku berarti di matamu? tidak juga.
Lantas untuk apa aku bertahan sesakit dan selama ini jika bukan untukmu. Jika bukan karna alasan aku mencintaimu.
Apa ketika aku memutuskan benar-benar pergi dari pengelihatanmu baru kau akan menyadari betapa tak ada satupun wanita yang sepertiku? Apa tidak juga?

Harus seperti ini? bertahan untuk tak dianggap, mencintai untuk disakiti?
bodoh!!!

Sabtu, 17 Agustus 2013

Mereka tak abadi

Ada yang ku dapat di minggu pagi ini, selain bisa meneguk manisnya teh dan menghirup teduhnya udara pagi ini,

"Bahwa sesuatu yang berlebihan kadang tak baik. Sebab ia hanya menjelma menjadi sesuatu yang kau kagumi lebih, dan akan membuatmu menomorsatukannya lebih dari Tuhan. Maka, cintailah apapun yang kau cintai selayaknya. Sebab seindah, sebagus, sebesar, dan sekuat apapun yang kau cintai adalah apapun yang tak abadi."

Jumat, 16 Agustus 2013

Padamu yang kini tlah pergi

Padamu yang kini tlah berubah

Aku tengah menggigil
Mendekap hangat mawar busuk pemberianmu
Kotak musik yang katamu hanya untukku
Sembari menahan sesak di gempitanya malam
Di bisingnya petir malam
Di derasnya rintikan hujan
Aku tengah menangisimu, sayang
Menangisi kepergian yang tak ku ingini

Mengapakah kau berubah begitu jauh?
Ada yang salah dari caraku mencintaimu?
Ada yang salah dari caraku membahagiakanmu?
Mengapakah kau tega meninggalkanku?
Di tengah bahagianya aku memilikimu
Di tengah bahagianya aku meneguk manisnya kata cinta darimu

Padamu yang kini tlah berubah
Aku harus katakan apa pada mereka?
Apakah aku harus mengatakan aku baik-baik saja
Sementara otakku tak berfungsi lagi
Hatiku tlah redup untuk ini
Ragaku rapuh untuk berjalan menapaki
Haruskah aku belajar pada kesendirian
Agar tau bagaimana caranya mengikhlaskan kepergian?

Padamu yang kini tlah pergi
Ajari aku bagaimana cara melepaskan
Ajari aku bagaimana caranya mengikhlaskan
Ajari aku bagaimana caranya terbiasa tanpa pelukan
Juga tuk berjalan ke depan tanpa kenangan

Senin, 12 Agustus 2013

Malam bercerita

Cahaya latar kota mulai terusik
hening, hanya ada suara jangkrik
krik.....krikkkkk........
Sedang aku kembali berjalan kesana kemari
mencari penerangan untuk diri sendiri
digelapnya malam yang sepi

Bulan disana apik ya,
dia takkan kesepian seperti aku
ada bintang yang setia mengelilinya
semantara aku hanya berteman api kaku

Duduk di balkon memandangi keindahan mereka adalah bahagia
bahagia karena aku tak lagi merasa sunyi sepi
cahaya mereka lebih indah dari sekedar nyala api 
dan ada senyum yang tercipta dari kesunyian malam ini

Senyumku penuh luka tampaknya
masih saja mengingat apa yang seharusnya tak diingat :')
dulu saat malam mulai terusik
kamu ada disini menemani
kita sama-sama melindungi
dari dinginnya malam hari
mengoceh tuk sekedar bercerita 
mengajak tuk tersenyum bahagia
melumpuhkan suasana gelap gulita
menjaga nyala api tuk tetap menerangi
lalu kita mulai bercerita lagi
sejenak diam, sejenak tertawa kembali
menyaingi terangnya cahaya bulan dimalam ini
Tapi mungkin kini semua tlah berbeda
kita harus menyadari bahwa apapun tak ada yang abadi
ada saatnya yang di miliki harus pergi
meninggalkan jejak cerita yang sulit dilupa
menerima saat semuanya benar-benar hilang
demi bahagia yang katanya bisa kau dapat diluar sana

Aku masih setia memutar ingatan kecil yang pernah kita dekap
sambil tetap menjaga nyala api tuk terus bersinar sendirian, tanpa kamu lagi :)

Senin, 05 Agustus 2013

Aku takut, sayang.

     Berapa lama kita saling mengenal? Berapa lama kita meneguk manisnya jatuh cinta? Berapa lama kita saling cemas mengkhawatirkan satu sama lain? Dan seberapa lama lagi perasaan ini akan semakin dalam?
Kau tahu? Semakin lama aku menggenggam tanganmu dalam manisnya jatuh cinta, semakin besar rasa cinta yang timbul, dan artinya semakin sulit juga untuk tetap menahanmu berdiri disini menggenggam tanganku. Karna yang kutahu semakin lama kita bertahan, semakin besar angin yang akan menerpa. 
    Aku sedang merasakan perasaan takut, sayang. Aku takut kau akan merasa jenuh aku bahagiakan dengan caraku, apalagi ketika "sayang kamu lagi apa? jangan lupa makan yah? i love you :*" kini berubah menjadi "kamu lagi apa", atau ketika "selamat pagi sayangku, banguuuuuun jangan tidur aja :p" berubah menjadi tanpa pesan singkat lagi. Mungkin terlihat sepele bagi sebagian orang, tapi bagi wanita, ada perasaan takut ketika semuanya berubah. Sebab wanita mengetahui sekecil apapun perubahan yang pria lakukan, entah berbentuk perhatian kecil atau kebohongan sekalipun. 
       Lantas aku harus bagaimana? Ketika ku pikir perasaan takut itu hanya muncul sekelebat namun ternyata semuanya tertahan sampai detik ini. Sampai aku berpura-pura tak mengkhawatirkanmu, tak merindukan perhatian kecilmu, bahkan sampai terbiasa berkata "nggak kenapa-kenapa sayang hehe jangan negative thinking terus ya, i love you" ketika kau bertanya "sayang kamu kenapa sih? kok balesnya cuek terus." Ada tangis yang tertahan di pelupuk mata, sesak dada yang harus kuhembuskan perlahan demi memperbaiki keadaan. 

Tuhan, tak salah kan jika aku harus menangisi ketakutan ini? Aku takut mencintainya terlalu dalam, hingga aku benar-benar tak bisa belajar bagaimana caranya melepaskan dia. 


     Mungkin aku tak sehebat wanita lain yang berani mengambil keputusan untuk sekedar bertanya "apa yang sebenarnya kamu sembunyikan?", "kamu jenuh ya sama aku?", "kenapa sih kamu berubah gini? jujur." Mungkin aku terlalu takut. Sebab terlalu besar rasa cinta yang kini ku teguk, hingga aku terlalu takut mendengar pengakuanmu sebenarnya. Tapi apa aku akan terus bertahan seperti ini? mencintai dalam ketakutan yang tak berujung? Ketika semuanya sudah benar-benar harus dilepaskan dan siap untuk kehilangan. Tidak! aku bukan wanita yang pantas untuk terus dibohongi. Aku harus siap melepaskan dan kehilangan ketika aku memutuskan untuk mencintai, siapapun termasuk kamu. Dan mungkin tak ada lagi perhatian kecilmu, foto-foto kita yang ku anggap gila dan kurang kerjaan, pemberian kecilmu yang bahkan masih kusimpan dan tak akan pernah ku buang sebab aku mengartikannya sebagai pemberian manis dari orang yang pernah membahagiakan aku walaupun pada akhirnya semuanya akan pergi, berlalu.

Dan aku tahu, bahwa kehidupan tak akan pernah abadi. Ada mencintai untuk tersakiti, ada mencintai untuk mengikhlaskan hingga mencintai untuk benar-benar kehilangan. Siap untuk menerima segala yang terjadi adalah bekal untuk memulai apapun yang akan kita jalani. Walau sulit melepaskan genggaman tangan kita, tapi aku akan belajar untuk melepaskan mu demi kebahagiaan kita bersama, meski sakit yang harus ku jalani terlebih dahulu.

Untukmu,
aku bangga pernah membahagiakanmu dengan caraku, pun sebaliknya. I love you :*





Jumat, 02 Agustus 2013

bawa aku menuju bahagiamu



Aku mengenalmu melalui doa, melalui pahatan kata yang ku ucap pada Tuhan. Aku selalu mengharap kehadiran seseorang yang kelak menjadi penuntunku ke surga. Tutur kataku fasih, sebab aku bukan mencari hartamu, pun ketampananmu. Kini, aku menerima kehadiranmu berbalut air mata kebahagiaan, dalam hati aku berucap ‘jika kau yang terbaik menurut Tuhan, maka kelak kau akan menuntunku menuju terangnya cahaya surga bersama anak-anak kita nanti’. 

Tuhan, tlah ku minta dia padamu
Tlah kau beri segala harap kerinduanku
Maka, jagalah hubungan kami
Pererat tali kasih kami jika kami akan hidup bersama
Peliharalah mata hatinya
Ingatkan dia pada kewajiban atasnya
Genggam tangan kami, Tuhan
Untuk duduk dikursi pelaminan
Mengucap janji kesetiaan
Memeluk bahagia kebersamaan

Sayang, jika hidup perlu menangis, maka buatlah aku menangis karna sebuah kebahagiaan, dan jika hidup perlu untuk bahagia, maka buatlah aku untuk selalu bahagia sekalipun diatas tangisan.
Sayang, bawa aku menuju bahagiamu; cahaya terang langit Tuhan.

Senin, 15 Juli 2013

surat untuk Phia

Pada sudut ruang yang kini mulai usang
menyisakan keceriaan yang dulu tergambar
ada lelucon hingga kemarahan datang
sampai tiba waktunya kita tumbuh besar
melangkah jauh satu sama lain
mengejar mimpi
menimang ilmu
membahagiakan diri
dan kini....
yang tesisa adalah kenangan yang abadi
menanggalkan setiap cerita klasik
menyisakan tangis
di rindu yang semakin bengis

Tuhan inikah jahatnya waktu?
memisahkan kebersamaan
menyisakan tangis yang dalam
mencipta rindu yang berat

Tuhan, ku titip adikku pada-Mu
jaga selalu dirinya dipelukan-Mu
tuntun lurus menuju kebaikan-Mu
temani selalu dalam bisunya rindu
ajak dia menari diatas bahagia-Mu
jadikan dia pribadi yang selalu fasih menyebut nama-Mu
Kutitip mutiaraku pada-Mu, Tuhan...

Jika bukan demi kebaikan
akan ku tahan kau disini, pi
berkumpul lagi
diteras rumah yang kini sudah sepi
bermain remi
diruangtamu yang kini sunyi



Phi.....
kamu sekarang udah gede
jaga diri baik-baik
bahagiain mamah sama bapak
jadi anak yang soleh, yang nurut sama orangtua
kalo udah bosen disana, cepet pulang
aku kangen....

Minggu, 30 Juni 2013

Terimakasih

Ada suasana berbeda diakhir bulan juni ini. Handphone seketika berdering. Menangguhkan segelintir pertanyaan yang tak terduga. Ada gurat senyum yang tersirat di simpul pipi. Kamu. ah kamu :3.
Bukan seseorang yang spesial dalam hidupku selama ini, tapi rencana Tuhan memang tak penah di duga. Seperti yang tertulis pada lagu Adera - Lebih dari indah

Dan kau hadir
merubah segalanya
menjadi lebih indah
kau bawa cintaku setinggi angkasa
membuatku merasa sempurna
dan membuatku utuh
tuk menjalani hidup
berdua denganmu, selama lamanya
kaulah yang terbaik untukku~

Begitu katamu, lirik yang sering kau sebutkan dalam percakapan singkat kita. ah sekali lagi aku terharu :3
Aku tak pernah sedikitpun berfikir bahwa semuanya akan berjalan seperti ini. Tapi sekali lagi harus ku katakan, rencana Tuhan memang tak pernah di duga. Dan aku selalu percaya, semua rencananya adalah yang terbaik untuk makhluknya. Seketika kau datang ketika aku tengah merasakan cinta pada seseorang juga. Tapi perhatianmu, sungguh bisa membuatku mengalihkan pandangan.
Terimakasih bisa membuatku sedikit melupakan kesenjangan aku dengannya. Mengalihkan segala bentuk cemburuku padanya. Kau bisa membuatku lebih berarti, lebih berarti dari hari-hari biasanya. Terimakasih Tuhan :') Terimakasih kamu {}

Setialah mendekapku dalam bahagia yang Tuhan beri untuk kita :')

Jumat, 21 Juni 2013

Siang ini.......

Siang ini panas.
Siang ini juga berdebu. Knalpot kendaraan dan polusi limbah pabrik tercium disana sini.
Tapi aku masih saja menyukai rutinitasku, melamunkan dirimu didalam angkutan umum, yang jelas-jelas panas dan sempitnya bukan main. Pikiranku selalu seperti ini semenjak kita berpisah karena perbedaan. Perbedaan pola pikir. Yang satu egoisnya bukan main, yang satu ngalah terus sampai nemu dititik jenuh. Ya akhirnya begini nih, masih sayang tapi terpaksa jalan masing-masing. Dan demi kebaikan adalah salah satu alasan yang klasik.
Kadang aku berpikir, apa aku punya penyakit aneh? selalu mengingat masalalu? Lalu apa kamu begitu mudahnya melupakan aku? Dan apa hanya aku saja yang merasakan hal seperti ini sebagai rutinitas? Rasanya mudah mengucapkan 'aku bisa tanpa kamu'. Emang sih bisa, tapi susah dan lama. Ya kan?
Gak tau deh kapan bakal berakhir rutinitas aneh ini. Mungkin sampai aku menemukan orang yang baru yang bisa menggantikan  posisimu. Dan ada yang ingin ku katakan padamu, jangan pernah kembali lagi jika hanya kesakitan yang akan kau tanam. Yap! Pergilah sebenar-benarnya kau pergi, sayang.

No!!!! Tuhkan, aku ngelamun sampai kebablasan gini. Harusnya turun di depan kampus eh kenapa jalan terus. Sial!

Sabtu, 08 Juni 2013

pada sang masa depan

Aku adalah pengais semua harapan yang terserak dalam dada.
sementara proses kehidupan adalah beribu jalan untuk aku bisa menjadikannya nyata
dan tahukah dirimu?
aku menjadikanmu salah satu dari harapan yang sudah ku kepal.
untuk kemudian bergenggaman tangan menuntunku pada klimaks kehidupan.
meniti perjalanan panjang dan membawaku melupakan semua kenangan, dengannya.

maukah?

---

Ku terbangkan doa untuk kebahagiaanmu

"Selepas kepergianmu,
nafas kehidupan sedikit berbeda
Tak ada lagi dekapan hangat
pun senyummu yang menyayat
pokoknya semua tlah berbeda
tak lagi sama!"

     Aku adalah 1 dari sekian banyak wanita yang kau tai-anjingkan diakhir kebahagiaan yang pernah kita susun bersama. Diatas tangis dibalik tawa. Dan kamu adalah alasan terbesarku untuk bisa bertahan menyikapi segala keegoisanmu yang kau lakukan berulang. Aku tak pernah lelah bahkan. Sebab menurutku, jika Tuhan mengembalikanmu padaku, itu artinya ada sesuatu yang ingin Tuhan sampaikan, meski air mata penderitaan sekalipun. Aku ikhlas menangis atas lelah diperlakukanmu seperti ini, seperti uang receh yang kau geletakkan, dan kau ambil ketika kau butuh saja. Semua aku lakukan atas dasar ikhlas, karna mencintaimu.


Sabtu, 01 Juni 2013

Mencintai adalah kesanggupan

Bukankah kebahagiaan dan kesedihan itu satu paket?



Jika hidup adalah perjalanan cinta,
maka bagiku,
Bertemu denganmu adalah jalan. Entah jalan untuk sebuah pertemanan atau mungkin lebih dari itu.
Menyukaimu adalah sesuatu yang ku rasa wajar, manusiawi.
Dan jika mencintaimu adalah suatu kesanggupan, maka ditinggalkanmu juga adalah suatu kesanggupan bagiku. 
Sementara membencimu adalah hal yang tak sanggup aku lakukan, sebab mencintai bukan jalan untuk membenci.

Jalan ini masih kita tapaki, kita telusuri dan banyak menyisakan tawa juga air mata. disini kita bersama, menggenggam tangan, mencium kening, mengulas tawa, melempar rindu, mendekap sepi, apapun pernah kita lewati, sampai jalan yang dirasa buntu menghadang perjalanan kita.

"Lepaskan jemarimu, langkahkan kakimu, berjalanlah semaumu dan carilah bahagia yang menurutmu sempurna tanpa aku"

Entah kita harus terhenti disini karena sebuah rintangan atau memang Tuhan yang telah menggariskan semuanya? lalu kita harus terima takdir atau menampiknya?  Ah, bagiku apapun jalan yang harus aku tempuh kemarin dan saat ini adalah yang terbaik. Pahit dan manis, dengan atau tanpamu, semuanya adalah cerita yang belum menemui klimaks. Cerita indah yang pasti akan ku simpan dan sesekali ku putar disaat ombak memecah keheningan atau disaat senja menyapaku untuk sekedar menanyakanmu


Selasa, 28 Mei 2013

Sebatas aku

Manakala kau tau aku pernah menjadikanmu satu-satunya penyebab pipiku merona saat menatap lesung pipimu. Akan berlakukan apa kau padaku? Bukan mustahil kau hanya akan menertawakanku sebagaimana air hujan yang semestinya membawa berkah bagi bumi, disalahartikan oleh penghuninya. Aku ini hanya selembar foto yang bukan apa-apa tanpa bingkai. Dan kau adalah bingkai yang nantinya ingin kujadikan penghias setiap alasan tersenyumku.

Tapi sayang, sekarang kau telah menjelma menjadi vas. Disinggahi bunga yang cantik menawan, elok rupanya, wangi harumnya. Bukan seperti aku yang hanya selembar foto berkspresi seadanya.

Minggu, 26 Mei 2013

Di bola matamu, pak

Aku memanggilnya, bapak. 
Bukan karna dia seorang pria yang sudah berumur tua, tapi kita memiliki perbedaan. Bukan perbedaan karakter atau lainnya, tapi kita memiliki tingkatan yang berbeda, dan aku memanggilnya sebab sekedar menghormatinya.
Pak, mungkin sulit untuk kau cerna tentang maksudku. Tentang benih yang ku tanam di dua bola matamu, bahkan mungkin telah ku semaikan di dalam hatimu. Sulit di cerna memang. Tapi kau perlu tau, bukan dengan ucapan aku menyampaikannya, mungkin lewat bola mata dan gestur tubuhku saat didekatmu. Itu saja. Juga tanpa kau sadari, aku.... 
Teduh, jika kau ingin tau apa yang ku rasa saat sayup matamu menatap ku dalam diam. Entah mengapa. Kadang satu alasan pun tak cukup untuk mendeskripsikan yang ku rasa. Kau cukup handal menyihir pandanganku. Sesaat kau terlihat diam, sesaat kau mencuri bola mataku, sesaat kau mendekap ku dalam canda. 
Aku cukup nyaman saat kau ajak dalam tatapan yang gelap. 
Aku nyaman saat kau membawaku pada kedua bola matamu yang dalam. 
Mengapa aku bisa terjebak dalam terjalnya pandanganmu? 
Mengapa aku terlalu menaruh harap di dalam kekosongan semu di dua bola matamu? 
Mengapa aku menginginkan adanya sesuatu yang lain dari bola matamu? 
sedang ku tak pernah tahu apa makna dari tatapanmu? setajam itu. selembut itu. 
Apa aku menyukaimu, pak? Atau lebih dari itu? Entahlah.... 
Tapi perlu kau tahu juga, aku nyaman dan aku sedang menikmati rasanya jatuh pada bola mata lelaki yang belum banyak ku kenal. Pada kesejukan senyumanmu saat kita tertawa renyah. Aku sedang menikmati rasanya jatuh hati pada lelaki yang sederhana yang telah menyihirku pada pandangannya yang lembut, yang dalam, yang gelap, yang ku tahu kau membuatku jatuh cinta. 
Sesederhana ini.

Kamis, 23 Mei 2013

berjani, mengingkari kemudian pergi

Isak sendu menggigil pilu,

Sayang, luangkan sedikit waktumu untuk menyendiri
Di sudut ruang tak berpenghuni berselimut sepi
Untuk sekedar merasakan sesak tangis yang mengalir dipipi
Akibat ulahmu, beribu kata bergumpal janji yang kau ingkari
Tak bisakah kau rasakan rasanya menjadi yang tersakiti?
Hanya sebab satu wanita dengan paras cantik yang menghantui
Hingga kau tega pergi meninggalkan aku sendiri
Tega melanggar, lalu kau pergi dengan cara yang kasar
Sedang aku disini tertatih menahan tangis untuk berusaha tegar
Sekuat yang aku bisa, sesulit ini yang aku rasa
Dimana rasa tanggung jawabmu, sayang?
Sekedar tuk pamit pergi pun kau tak mau,
Apa tak mampu melihatku meringkih
Menahan pedih kepergianmu dihadapanmu?
Atau kau sengaja pergi dengan cara yang seperti ini
Agar suatu saat hingga kau lelah dan kemudian menepi,
Kau bisa kembali kesini
Sedang aku yang lemah tak kuasa menolak kedatanganmu lagi

Sebab cinta belum pergi dan masih sama seperti tempo hari


Jumat, 12 April 2013

12 April 2013

Hari ini adalah sejarah. Sejarah kegagalan bagi gue, adalah kesuksesan yang insyaallah hanya tertunda dan gak lama akan terlaksana.
Gak ada ungkapan yang lebih dalam buat hari ini, gue cuma mau berterimakasih sama Allah yang udah ngasih kegagalan ini, gue bersyukur karna kata nyokap "Mungkin Allah sengaja ngegagalin kamu diawal biar selanjutnya kamu bisa lebih deketin diri sama Allah dan meminta keberhasilan yg bener-bener. Jadi biar ibadah kamu insyaallah ikhlas."
Terimakasiiiiiiiih banyaaaaaaaaak untuk yang tersayang semuanya yg udah ngasih support, bantu doa juga, maaf yang sebesar-besarnya dari gue karna udah ngecewain orangtua. But I believe Insyaallah I can do it next time.

Sekali lagi KEGAGALAN BUKAN UNTUK DISESALI TERUS MENERUS, TAPI KEGAGALAN ADALAH KEBERHASILAN YANG TERTUNDA.


April, 2013
Dibawah teduhnya gemirih langit

Selasa, 09 April 2013

Untuk yang dirindukan

Ketika tangan sulit untuk berjabat, ketika mata tak bisa lagi saling menatap, ketika perbincangan tak bisa kita lakukan, lewat tumpahan air langit yang menyentuh tanah, desiran angin meniupkan dedaunan menabrak batang pohon. Aku bergemirih dalam hati bahwa aku merindukanmu. Dalam, tajam. Lirihan doa yang tak kau dengar dan sujud tangisan yang ku cium adalah bukti bahwa tulang rusuk ini tak pernah menemui pasangannya; adalah salah.

Untuk yang dirindukan
April, 2013

Lantunan kerinduan

Tatapanmu, bolehkah ku jadikan peneduh panas dilapangnya jagat raya ini? Sementara perasaanku dulu pernah kau jadikan wisma untuk terjal yang dangkal lalu kau berlalu lalang sesukamu. Sedang kita hanya pertengahan cerita yang tak pernah bisa menjadi klimaks. Tapi masih adakah pintu disebrang sana untuk kita lewati lagi? Bertatap rindu lalu bersua sebagaimana kau melakukannya kala itu.

Tatapanku adalah hutan; Sekelebat pepohonan merajai tanah, padang biak kenangan bagimu. Bagi segalamu. Sementara hatimu adalah cawan, yang telah terisi penuh oleh sesuatu yang lain, yang sudah ku tebak tak ada sosok mataku.  Tapi sekarang aku masih jadi belantara, di mana kau kuternak sebagai rindu, sebagai kasih, sebagai cahaya, sebagai ingatan, sebagai bentuk apapun yang selalu merombak habis perasaanku.

Senin, 08 April 2013

GAGAL?

"Bukan menatap air dalam gelas, tapi tataplah air dalam lautan.
Bukan bagaimana menatap dirimu dengan lemah,
tapi tataplah dirimu dengan jauh dan luas."

Itu sepenggal kalimat yang tiba-tiba melintas diotak gue pas lagi bikin TUGAS AKHIR. HAHAHA sekalipun dalam kegundah gulanaan gue bikin tugas akhir, gue dapet pencerahan yang bikin mood gue naik. Yang bikin gue jadi semangat buat ngelarin tugas akhir dan cepet-cepet wisuda. yes!

Perihal tentang berhasil, gue yakin setiap orang didunia ini pasti mau berhasil semua. nggak ada tuh yang mau hidupnya mission failed. 
Jadi gini, seperti yang gue bilang tadi, gue dapet pencerahan yang bikin otak gue bergejolak dengan hati yang menggebu-gebu. so gue cuma berbagi pencerahan yang gue dapet ini. 
Semua orang jelas pasti pernah gagal, well ketika lo gagal, bukan keterpurukan dan penyesalan yang harus lo hadapi. Mencoba lagi adalah pilihan terbaik yang harus lo ambil. Banyak orang yang sebenarnya udah sangat deket dengan sukses tapi sayangnya, mereka kemudian menyerah. 
Ingat! hidup lo gak akan pernah berakhir indah kalau lo berhenti ditengah jalan. hidup lo hanyalah sia-sia jika menangisi kegagalan. Tertawalah mereka yang melihat lo terpuruk. Maka, bangkitlah! NEVER GIVE UP!



"Karna sebaik-baiknya manusia yaitu sebagaikan kejatuhannya sebagai awal untuk mencoba yang baru, bukan hanya menyesalinya."

Ibarat lo tersesat ditengah gurun. Kalau lo hanya berdiam diri ditengah jalan, lo gak akan pernah menemukan ujung. lo cuma bakal mati sia-sia karna kehausan dimakan panasnya terik matahari.

Dunia lo itu ya dunia yang harus lo ciptakan sendiri. bahagia dan sedih itu hanya soal bagaimana lo ngejalaninya. Kuncinya adalah berpikir luas dan memandang bahwa hidup lo harus lebih baik. Kalau gue sendiri sih punya prinsip Life is happy, life is freedom, life is dreaming and life is smile when you sad. Intinya Lets do the best with what I got. make changes in your dreams.

 

Dan percayalah,
bahwa lo memiliki sejuta kemampuan yang gak mereka miliki.
Cari dan asah kemampuan lo dan tunjukkin sama dunia bahwa lo BISA.
Buat dunia lo penuh warna dengan impian yang ingin lo capai.
Karena masa depan adalah milik mereka yang percaya pada indahnya mimpi-mimpi mereka.
yakin dan lakukan
berusaha dan berdoa